Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak sekolah. Efeknya terasa dalam berbagai aspek, termasuk unggah-ungguh mereka. Anak-anak sekolah, yang sebelumnya aktif berinteraksi di lingkungan sekolah, kini menghadapi adaptasi terhadap cara baru berkomunikasi dan berinteraksi akibat pembatasan sosial yang diperlukan.
Salah satu dampak yang signifikan adalah perubahan dalam cara mereka berkomunikasi. Interaksi tatap muka yang terbatas di sekolah telah digantikan oleh komunikasi melalui layanan daring dan aplikasi video. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara langsung dan mengekspresikan diri di hadapan orang lain.
Penggunaan teknologi menjadi lebih dominan dalam proses pembelajaran jarak jauh. Meskipun memberikan akses terhadap sumber belajar yang lebih luas, hal ini juga mengubah cara anak-anak belajar berinteraksi satu sama lain dan dengan guru. Rasa kebersamaan dalam belajar bisa tereduksi akibat keterbatasan interaksi sosial yang lebih luas di luar lingkungan digital.
Selain itu, perubahan dalam pola waktu belajar juga berpengaruh terhadap perilaku dan interaksi sosial anak-anak. Dengan lebih banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah, interaksi sosial dengan teman sebaya di luar lingkungan sekolah juga mengalami penurunan. Ini bisa berdampak pada kemampuan mereka dalam membentuk hubungan sosial yang sehat di luar konteks pembelajaran formal.
Pandemi juga telah memunculkan tantangan baru terkait penggunaan bahasa. Anak-anak mungkin terpapar pada bahasa yang lebih informal atau slang dalam interaksi daring. Hal ini bisa mempengaruhi kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa formal dan sopan yang penting dalam lingkungan akademis dan profesional di masa depan.
Meskipun ada perubahan signifikan dalam unggah-ungguh anak-anak sekolah akibat pandemi, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan mereka. Mendorong interaksi sosial yang sehat, baik secara daring maupun tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dapat membantu anak-anak dalam membangun kembali keterampilan sosial mereka.
Di samping itu, mendukung mereka untuk tetap menggunakan bahasa yang sesuai dan sopan dalam setiap situasi komunikasi adalah hal yang penting dalam memastikan bahwa pandemi tidak menghambat perkembangan unggah-ungguh mereka.
Pandemi telah membawa perubahan besar dalam cara anak-anak sekolah berinteraksi dan berkomunikasi. Namun, dengan dukungan dan arahan yang tepat dari para pendidik dan orang tua, mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan ini dan terus berkembang dalam unggah-ungguh yang sesuai dengan lingkungan sosial mereka.
Wahyu Artanto, S.Pd.